BATAM, //sindo7.id - Penjelasan Selalu di Akhir Segala Perbuatan, atas pengakuan dari salah seorang wanita (25 tahun). ia emosi lihat prilaku korban yang sudah ketagihan judi online. Atas kejadian tersebut Keduanya cekcok ( baku mulut ) hingga berujung penusukan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Dari balik jeruji besi, pelaku terpancar tatapan matanya kosong dan termenung. Kejadian kelam baru saja ia lalui, dari pantauan wartawan sindo7.id Minggu ( 6/4/2025).
Wanita muda tersebut bukanlah sebagai korban, namun pelaku (Fania Putri) gadis yang berjuang cari hidup atau perantau asal Medan Kota, Sumatera Utara di Kota Batam. Tak pernah terbersit di pikirannya menjadi seorang pembunuh. Apalagi, harus merenggut nyawa sang kekasih, Charles Leo Putra (36).
Kejadian tersebut berlangsung sangat singkat, luapan amarah menuntunnya. ketika arah jarum jam dinding mendarat di angka 4. Fania menghabisi nyawa sang kekasih. Dadanya ditikam, korban bersimbah darah. Memang, bukan pakai senjata modern melainkan pisau memotong bawang dan cabai, pada hari kamis(3/4/25).
"Saya sudah tidak sadar, pikiran saya sudah gelap. Saya sangat kesal, dia tak pernah dengarkan saya, kami sudah sering ribut," ungkap Fania di Polsek Lubuk Baja. Fania mengaku menyesal, namun ia berupaya tegar.
"Atas Peristiwa tersebut saya sangat yesal dan tidak tahu lagi bilang apa," ucap Fania dengan mata berkaca-kaca. Dari raut wajahnya, masih terlihat penyesalan yang tak dapat ia sembunyikan.
Seolah tak percaya yang telah terjadi. Waktu begitu singkat, dinginnya ruangan jeruji besi akan menjadi tempat tinggal barunya. Fania dan korban merupakan sepasang kekasih yang masih berstatus pacaran. Keduanya menjalin hubungan dalam setahun terakhir.
Sebelum terjadi percekcokan itu, Fania mengungkapkan kekesalannya terhadap korban yang kerap meminta uang untuk bermain judi slot. Uang dari gaji milik korban kerja freelance kerap dimintai oleh korban.
Puncak pertikaian antara keduanya terjadi malam itu. Mereka baru pulang dari tempat hiburan. Dalam perjalanan, pasangan ini terlibat cekcok.
Korban yang saat itu berada di atas motor sempat menarik-narik kendaraan, membuat pelaku takut terjatuh. Setelah tiba di kos, pertengkaran semakin memanas. Apalagi pelaku sudah di bawah pengaruh alkohol.
Pertengkaran pun semakin memanas, hingga korban diduga mencekik leher Fania. Dalam kondisi panik dan emosi, Fania langsung mengambil pisau yang ada di atas meja dan menusukkannya ke tubuh korban.
"Saya kesal karena dia selalu minta uang untuk judi. Kami bertengkar, saya sempat dipiting, lalu saya refleks ambil pisau di atas meja dan menusuk dia," ujar Fania.
Selama menjalin hubungan dengan korban yang sudah satu tahun mereka tinggal bersama di kos tersebut. Namun sikap korban Selalu minta uang terus-menerus modal bermain judi, dan membuat Fania kehilangan kesabaran hingga berujung pada aksi nekat menikamnya.
Meski telah menikam korban, Fania mengaku masih sempat berusaha menyelamatkan nyawa korban.
Ia membawa korban ke Rumah Sakit Elisabeth Lubuk Baja. Namun sayang, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.
"Saya sempat membopong dan membawa dia ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong. Saya sangat menyesal," ungkapnya.
Kini, Fania Putri harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia dikenakan pasal pembunuhan.
Rdks/Tim krlip Nsl
0 komentar:
Posting Komentar