BENGKALIS//Liputan Sindo7.id - Dari Suara Aspirasi keresahan Ribuan Tenaga Honorer dari Kabupaten Bengkalis kembali Bergema. Dari perwakilan mereka yang tergabung dalam Aliansi Tenaga Honorer Non-Database akhirnya melangkah jauh ke Jakarta untuk mencari kejelasan nasib di Kementerian PAN-RB. Kamis (30/10/2025).
Didampingi langsung oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Bengkalis, rombongan honorer itu menyampaikan aspirasi mereka, berharap ada solusi nyata atas ketidakpastian status mereka menjelang penerapan aturan baru ASN tahun 2026.
Jumlah tenaga honorer non-database dari Kabupaten Bengkalis tidak sedikit sekitar 6.900 orang. Mereka tersebar di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pegawai non-teknis di lingkungan pemerintahan. Sebagian besar sudah mengabdi bertahun-tahun, namun belum jelas apakah bisa diangkat menjadi PPPK atau justru kehilangan pekerjaan tahun depan.
KemenPAN-RB memang memberikan sinyal bahwa penanganan honorer non-database tidak mudah, karena terbentur aturan ASN yang baru. Namun bagi para honorer, jawaban itu bukan solusi. Mereka menuntut kebijakan yang berpihak, bukan sekadar alasan administratif.
“Kami bukan menuntut keistimewaan, kami hanya ingin dihargai setelah bertahun-tahun mengabdi,” ujar salah satu perwakilan honorer yang ikut ke Jakarta.
Sementara itu, pemerintah daerah diminta tidak lepas tangan dan segera melakukan pemetaan ulang tenaga honorer agar tidak ada pemutusan kerja massal yang berpotensi mengganggu pelayanan publik di tahun mendatang.
Masyarakat Bengkalis pun berharap, pemerintah pusat dan daerah bisa duduk bersama, bukan saling lempar tanggung jawab. Sebab di balik angka ribuan honorer itu, ada keluarga yang menggantungkan hidup, ada anak-anak yang menunggu biaya sekolah, dan ada masa depan yang tengah dipertaruhkan.
Rdks/Agus Putra Situmorang & Tim S2-WILLY Riau















0 komentar:
Posting Komentar