Iklan

Selasa, 09 September 2025

Air Mata Sri Mulyani Akhirnya Menetes, Saat Acara Pisah dengan Pegawai Kemenkeu.


JAKARTA//Liputan Khusus Sindo7.id - Akhirnya Sri Mulyani tidak bisa menahan kesedihannya, yang sudah 14 tahun bersama dan terpantau menangis usai melepas jabatan menteri keuangan (menkeu) dan berpisah dengan para aparatur sipil negara (ASN) di Kemenkeu. Dari Sinar wajah sangat sedih berikut mata berkaca-kaca saat pegawai Kementerian Keuangan memberikan pesan perpisahan untuknya. 


Dan Para ASN Kemenkeu itu kemudian menyanyikan lagu 'Bahasa Kalbu' milik Ruth Sahanaya dan Titi DJ.



"Semangat Ibu (Sri Mulyani) akan menjadi pelita, menerangi perjalanan kami ke depannya. Terima kasih, ibu..!" ucap salah satu perwakilan pegawai kepada Sri Mulyani di Kemenkeu, Jakarta Pusat, usai acara berlangsung Selasa (09/09/25).


Wanita yang akrab disapa Ani itu tampak tak kuasa menahan air mata. Sri Mulyani bahkan sampai harus ditenangkan sang suami, yakni Tonny Sumartono. Ani juga menggunakan tisu untuk menyeka air mata tersebut. 



Perpisahan itu berlangsung usai serah terima jabatan (sertijab) menkeu dari Sri Mulyani kepada Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya adalah menkeu baru pilihan Presiden Prabowo Subianto yang dilantik pada 8 September 2025 di Istana Kepresidenan Jakarta.


Purbaya sebelumnya mengisi jabatan ketua dewan komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ia langsung mengajukan pengunduran diri dari LPS saat diminta Presiden Prabowo Subianto mengisi pos menteri keuangan.


Akan tetapi, sejumlah pernyataan Purbaya langsung menuai sorotan netizen. Salah satunya terkait tuntutan 17+8 yang disuarakan rakyat Indonesia, baik di media sosial maupun aksi demonstrasi. Ia pun langsung meminta maaf usai sertijab.


"Ini kan saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi, kalau ngomong, kalau kata Bu Sri Mulyani gayanya koboi. Waktu di LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di (Kementerian) Keuangan beda, bu. Salah ngomong langsung dipelintir sana-sini. Jadi, saya kemarin kalau ada kesalahan, saya mohon maaf, ke depan akan lebih baik lagi," bebernya selepas sertijab.


Menkeu Purbaya sebelumnya menyebut tuntutan 17+8 adalah suara sebagian kecil rakyat Indonesia. Ia yakin bisa meredam demo tersebut, andai perekonomian tanah air tembus 6 persen-7 persen. (S2)


Rdks/Tim krlip Nsl S2

0 komentar:

Posting Komentar