JAKARTA//SINDO7.id - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel meminta maaf kepada Presiden RI Prabowo Subianto seusai terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
Hal itu disampaikan Immanuel Ebenezer saat hendak berjalan menuju mobil tahanan di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (22/8/2025).
Pertama saya mau meminta maaf kepada Presiden Prabowo, kedua kepada anak dan istri saya dan ketiga saya meminta maaf kepada rakyat Indonesia, kata Noel.
Diberitakan sebelumnya, Noel telah ditetapkan menjadi tersangka bersama 10 orang lainnya atas kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.
Pakai Rompi KPK, Immanuel Ebenezer Menangis saat Pertama Kali Muncul ke Publikasi
Total ada sebelas orang yang mengenakan rompi oranye dengan tangan terborgol.
oleh Muhammad Radityo Priyasmoro Diperbarui 22 Agu 2025.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Menangis saat Digelandang KPK
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Menangis saat Digelandang KPK.
* KPK rilis kasus korupsi pemerasan sertifikasi K3, seret Wamenaker Noel.
* Noel dan 10 tersangka lain ditangkap, terlihat emosional saat digiring.
* Kasus terkait dugaan pemerasan perusahaan pengurus sertifikat K3.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya merilis kasus dugaan korupsi terkait pemerasan perusahaan yang mengurus sertifikat K3. Kasus ini menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaaan, Immanuel Ebenezer atau akrab disapa Noel.
Dari Hasil Liputan Sindo7.id saat berada di Gedung KPK, Jumat (22/8/2025), para tersangka mulanya turun dari lantai atas dengan menuruni anak tangga. Tampak semua sudah mengenakan rompi tahanan berwarna oranye dan tangan diborgol. Mereka berjalan pelan. Total ada sebelas orang.
Immanuel Ebenezer Menyeka Air Mata
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Menangis saat Digelandang kpk
Noel berjalan paling depan di antara tersangka lainnya. Sepanjang menuruni anak tangga, wajahnya terlihat murung. Noel juga tampak menyeka air mata. Sementara tersangka yang lain, menunduk.
Sebelum jumpa pers dimulai, para tersangka diperlihatkan ke awak media. Setelah beberapa saat momen tersebut diabadikan, Noel dan sepuluh tersangka lainnya kembali digiring ke dalam ruangan.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer
Saat akan kembali masuk ke dalam, Noel yang berdiri di posisi tengah berjalan perlahan. Dia tampak lebih tenang. Kemudian tangan kanannya mengepal.
Dan dia sempat tersenyum ke arah awak media.
Kronologi OTT KPK
Sebagai informasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan OTT terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer terkait dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
"Terkait pengurusan sertifikasi K3," ujar Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Fitroh mengatakan dugaan pemerasan tersebut dilakukan Wamenaker terhadap sejumlah perusahaan.
Sebelumnya, kabar OTT KPK terhadap Wamenaker dikonfirmasi oleh Fitroh. OTT KPK tersebut berkaitan dengan dugaan pemerasan, dan terdapat 10 orang lainnya yang ditangkap bersama Wamenaker Immanuel Ebenezer.
KPK memiliki waktu 1 x 24 jam Sebelum Penetapan :
Sebelumnya Pihak dari KPK melakukan kegiatan tangkap tangan atas dugaan korupsi berupa pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan. Dalam kegiatan ini KPK menetapkan dan menahan 10 orang sebagai tersangka, salah satunya adalah IEG (Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI tahun 2024-2029).
Para tersangka diduga melakukan pemerasan dalam proses pengurusan sertifikasi Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3). Akibat pemerasan yang dilakukan, masyarakat harus membayar Rp6.000.000 dari harga yang seharusnya hanya Rp275.000. Hasil pemerasan yang dilakukan para tersangka sejak tahun 2019 sampai saat ini telah mencapai Rp81 M.
KPK menyayangkan korupsi yang terjadi di sektor ketenagakerjaan, karena sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian negara, sehingga kualitas sistem tata kelolanya seharusnya menjadi kunci dalam upaya peningkatan ekonomi nasional, bukan justru dipersulit dan berpotensi pada terhambatnya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan nasional.
Menentukan status dari pihak-pihak yang telah ditangkap tersebut. Adapun OTT tersebut merupakan yang kelima pada tahun 2025. (S2).
Rdks/Tim krlip Nsl S2
0 komentar:
Posting Komentar