PEKANBARU//Sindo7.id - Program Pengadaan seragam sekolah gratis bagi siswa SMA, SMK, dan SLB negeri di Provinsi Riau yang digagas Gubernur Abdul Wahid belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Pasalnya, meskipun anggarannya telah dialokasikan dalam APBD murni 2025, pengadaan seragam ini baru bisa dieksekusi setelah disahkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2025.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau, Erisman Yahya, Jumat (18/7/2025).
“Meskipun anggarannya sudah ada di APBD murni, namun karena termasuk dalam pergeseran anggaran, maka pelaksanaannya digeser ke APBD-P 2025. Jadi pengadaan seragam ini baru bisa dilaksanakan setelah APBD-P disahkan. Kita harapkan mudah-mudahan bisa terlaksana sesuai rencana,” ujarnya.
Erisman menjelaskan, anggaran program ini mencapai lebih dari Rp40 miliar. Saat ini, Dinas Pendidikan tengah merancang skema dan pola pengadaan agar proses pelaksanaannya berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari.
“Kita sudah diskusikan skema dan mekanismenya. Harapan kita, pengadaan ini berjalan lancar, hasilnya baik, dan tidak menimbulkan masalah hukum. Ini perlu dikawal bersama,” katanya.
Adapun seragam yang akan diberikan kepada siswa hanya satu jenis, yaitu seragam nasional berwarna putih abu-abu.
“Satu pasang saja, berupa seragam nasional, kemeja putih dan celana atau rok abu-abu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Erisman mengungkapkan bahwa pengadaan seragam ini akan dilakukan oleh masing-masing sekolah dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
“Anggaran berasal dari BOSDA, dan pengadaannya dilaksanakan oleh sekolah masing-masing. Karena kalau hanya satu pihak yang menangani, tidak akan sanggup, mengingat jumlah siswa mencapai ratusan ribu,” tutupnya.
Rdks/Tim krlip Riau HT
0 komentar:
Posting Komentar